Minggu, 15 Mei 2016

Sahabat

Sahabat sejati adalah orang yang paham akan karakter yang kita miliki... mengalah saat kita marah dan membantu saat kita kalah...
Sahabat adalah sosok yang akan  selalu menguatkan saat kita berada dalam posisi yang sulit... memberi semangat dan do'a...
Sahabat adalah tempat kita untuk mencurahkan segala kebahagiaan dan kesedihan...
Sahabat adalah dia yang tulus bukan modus...
Sahabat itu aku dan kamu yang kan selalu merindu...


Sabtu, 07 Mei 2016

Masa dan Kerinduan


Asa yang terkubur masa...
sang fajar lelah menunggu senja...
kemanakah harus bermuara...
tak ada tempat untuk bernaung
hingga sang malam kembali menjemput dalam kegelapan...
semua keindahan-Nya terasa semu...
tak ada gairah
tak ada semangat...
berada dalam ketidakpastian yang membuat para hawa gundah dalam ketaatan...

Senin, 02 Mei 2016

Pengalaman Pertama Membaca Buku Hingga Sekarang




Buku adalah jendela ilmu. Itulah slogan pertama yang aku tahu tentang buku saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar. Tak begitu banyak buku-buku yang aku baca saat itu, meski aku sering ke perpustakaan sekolah, tapi aku pilih-pilih mana buku yang nanti akan aku baca. Perpustakaan sekolahku berada di belakang sekolah, aku dan teman-teman sering mengunjunginya meski ruangannya dipenuhi dengan tumpukan-tumpukan buku dan berdebu tapi kami selalu menghabiskan waktu istirahat kami di perpustakaan sekolah. Disini buku-buku sangat banyak, ada buku sejarah, buku pelajaran, ilmu pengetahuan, novel remaja, sampai buku komik . Aku adalah salah satu penikmat buku komik waktu itu. Alur ceritanya mengasyikkan dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang lucu dan berwarna.
Saat aku duduk di Sekolah Dasar, aku hobi menulis biodata diri sendiri. Seperti nulis nama, tempat tanggal lahir, cita-cita, sekolah, motto hidup, makanan pavorit, hal yang disukai, dan tak lupa aku selalu menuliskan hobiku, yaitu : Membaca… Menulis… Selalu seperti itu… memasuki tingkat SMP, aku suka baca novel remaja yang isinya mempunyai makna motivasi diri, baik itu tentang sekolah, teman-teman, ataupun kehidupan di keluarga. Aku senang membaca, tapi saat aku merasa lelah aku memilih untuk istirahat dan tidur. Ada beberapa orang yang suka baca dan terus-terusan tanpa berhenti sebelum satu buku dituntaskan semuanya. Aku salut sama orang yang kayak gini. Hehe…
Memasuki tingkat SMA aku senang membaca, baik itu lewat media sosial ataupun buku-buku motivasi dari mulai tulisan karya Saliim A. F illah, Tere Liye, sampai buku-buku novel karya Habiburrahman El-Shirazi, tidak hanya membaca buku-bukunya, postingannya yang dikirim di media sosial pun (facebook) aku selalu mengikutinya. Aku juga selalu mengikuti postingan-postingan tokoh-tokoh masyarakat seperti Aa Gym, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, dan lain sebagainya. Kata-kata dan nasehat-nasehat beliau benar-benar sangat berpengaruh bagi diri ini dan manfaat membaca yang aku rasakan benar-benar terasa sampai sekarang. Buku yang aku baca, kebanyakan aku pinjam dari sana sini. Dari perpustakaan, dari teman-teman, dari kakak kelas dan dari orang-orang yang suka baca tentunya.
Banyak kendala dalam mengistiqomahkan membaca ini. Mulai dari membaca yang baru beberapa lembar terhenti karena kantuk yang menyerang, terhenti membaca karena tugas yang menumpuk, sampai lupa untuk meneruskan membaca karena sudah terlewat berhari-hari dan akhirnya rasa malas untuk melanjutkan. Tapi, apapun yang terjadi aku harus bisa mengalahkan rasa malas ini.
Menunggu adalah hal yang membosankan. Baik menunggu dosen masuk kelas, menunggu teman saat kumpul kelompok mengerjakan tugas, dan apapun bentuk menunggu lainnya Tapi bagiku, menunggu adalah suatu kesempatan untuk menambah ilmu dengan membaca. Saat-saat menunggu ini, aku lebih sering mainin handphone, baca ebook ataupun liannya. Apalagi saat aku mempunyai aktifitas baru, yaitu berkunjung ke blog-blog para blogger yang mempunyai bakat dan ambisi yang tinggi dalam menulis karya-karyanya. Dan akhirnya aku mendapatkan inspirasi, pengetahuan, motivasi hidup, semangat untuk berkarya dan masih banyak  manfaat lainnya.
Sangat banyak sekali manfaat hobi dari membaca. Membaca itu relatif, membaca itu dapat dilakukan dimana saja. Membawa buku kemana-mana merupakan suatu hal yang tidak merugikan untuk dilakukan. Membaca buku dapat memberikan berbagai macam manfaat dan inspirasi ataupun referensi informasi untuk mendapatkan peluang di masa depan.
Jujur, aku sendiri lebih suka membaca lewat media sosial ataupun berbentuk digital karena terkesan simple seperti ebook dan sebagainya. Karna peluang untuk membaca di zaman sekarang sudah sangat mudah jika kita pintar-pintar menggunakan dan mampu memfungsikan alat-alat teknologi informasi dan komunikasi saat ini, yaitu dengan menggunakannya dalam hal yang positif. Tetapi bukan suatu hal yang harus dilupakan, meskipun media sosial lebih canggih tapi buku harus tetap menjadi media nomor satu dalam membaca.
 Membaca juga merupakan salah satu metode untuk menambah wawasan dan meningkatan kecerdasan otak. Sering membaca menyebabkan otak akan aktif  dan mempunyai daya respon yang cepat. Pengalaman membaca ini bermacam-macam, dan saat ini aku menemukan sesuatu yang berbeda dalam membaca yaitu membaca kitab kuning. Mungkin kebanyakan orang sudah biasa dalam membaca kitab kuning ini apalagi yang mempunyai pengalaman menuntut ilmu di pondok pesantren.
Ada beberapa kitab yang yang aku pelajari saat ini, yaitu Ta’lim muta’alim, fathul qarib, tafsir jalalain, mukhtar hadits dan safinnatunnajah. Sebenernya bingung karna ini merupakan hal yang pertama dalam belajar kitab. Semangat sempet surut karna mungkin bisa dibilang ketinggalan dari temen-temenku yang sudah jago dalam kitab ini. Tapi teringat pesan ustadz pada waktu itu, meskipun kita belum bisa membaca dan merasa kesulitan, istiqomah dan sabar. InsyaAllah seiring berjalannya waktu Allah akan memberikan pemahaman kepada kita.
Dari 5 kitab ini, kitab yang paling senang dan aku lebih paham isinya yaitu kitab mukhtar hadits. Kitabnya berisi tentang  hadits-hadits Rasulullah SAW., lebih mudah dipahami karena bahasa arabnya lengkap memakai syakal… hehehe. Hikmah yang dapat diambil dari Pengalaman membaca kitab ini tentunya merupakan suatu hal yang harus disyukuri karena Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk mengenal dan belajar untuk memahami isi dari kitab ini.
Kesimpulannya, harus tetap semangat dalam usaha untuk tetap continue dalam membaca, karna membaca mempunyai manfaat untuk diri sendiri dan menuangkannya dalam tulisan untuk bermanfaat bagi orang lain. Sudah saatnya untuk terus memaksakan diri sendiri dalam kebenaran. 

So… keep reading guys… 

Sang Fajar di Ufuk Timur


 
Ku tarik nafas perlahan dan dalam di subuh itu
Terasa sejuk dan hangat hingga bermuara di dada
Relung hati terasa tentram dan damai
Ada kebahagiaan abadi yang terungkap lewat tasbih,
Ada kesyukuran hati yang terungkap lewat tahmid dan ada kesadaran iman yang terungkap dengan takbir
Langit gelap belum masa purnama
Tetap indah langit di waktu subuh
Gemaan lantunan Qalam-Nya sampai ke langit itu
Hingga memantulkan keberkahan ke bumi tempat berpijak
Auranya benar-benar  bersinar
Ku pandanginya hingga fajar menjelang…


Minggu, 01 Mei 2016

Pelajaran di balik Penyesalan





Penyesalan memang selalu datang terlambat. Penyesalan dapat berupa kata-kata yang sudah terucap ataupun berbentuk tindakan yang salah di mata yang lain. Penyesalan biasanya dimulai dengan kata-kata yang telah diucapkan kepada lawan bicara tanpa memikirkan dampak dari apa yang telah dikatan atau pun bisa jadi kata-kata yang terlontar itu bukan ungkapan yang tidak dipikir terlebih dahulu, tapi karena spontanitas ungkapan yang apa adanya. Manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda, baik dilihat dari segi kebiasaan, ataupun juga suatu bentuk karakter baru yang dibangun oleh diri sendiri.
Ah… rasanya dada ini terasa sesak karna telah ku dapati seseorang yang mungkin hatinya sedikit tersayat oleh kata-kataku yang kurang berkenan. Menyesal iya… mungkin karena aku spontanitas untuk mengungkapkan rasa penasaranku kepada yang bersangkutan. Atau mungkin karena aku yang terlalu jujur?  Ataukah polos?...
Hanya beribu maaf yang bisa terhaturkan… semoga diri ini diberikan kesempatan untuk bisa menata kata-kata dan menjaga lisan ini dengan sebaik-baik ucapan… 
           Pelajaran di awal mei, semoga menjadi perbaikan diri untuk di hari-hari selanjutnya....