Senin, 02 Mei 2016

Pengalaman Pertama Membaca Buku Hingga Sekarang




Buku adalah jendela ilmu. Itulah slogan pertama yang aku tahu tentang buku saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar. Tak begitu banyak buku-buku yang aku baca saat itu, meski aku sering ke perpustakaan sekolah, tapi aku pilih-pilih mana buku yang nanti akan aku baca. Perpustakaan sekolahku berada di belakang sekolah, aku dan teman-teman sering mengunjunginya meski ruangannya dipenuhi dengan tumpukan-tumpukan buku dan berdebu tapi kami selalu menghabiskan waktu istirahat kami di perpustakaan sekolah. Disini buku-buku sangat banyak, ada buku sejarah, buku pelajaran, ilmu pengetahuan, novel remaja, sampai buku komik . Aku adalah salah satu penikmat buku komik waktu itu. Alur ceritanya mengasyikkan dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang lucu dan berwarna.
Saat aku duduk di Sekolah Dasar, aku hobi menulis biodata diri sendiri. Seperti nulis nama, tempat tanggal lahir, cita-cita, sekolah, motto hidup, makanan pavorit, hal yang disukai, dan tak lupa aku selalu menuliskan hobiku, yaitu : Membaca… Menulis… Selalu seperti itu… memasuki tingkat SMP, aku suka baca novel remaja yang isinya mempunyai makna motivasi diri, baik itu tentang sekolah, teman-teman, ataupun kehidupan di keluarga. Aku senang membaca, tapi saat aku merasa lelah aku memilih untuk istirahat dan tidur. Ada beberapa orang yang suka baca dan terus-terusan tanpa berhenti sebelum satu buku dituntaskan semuanya. Aku salut sama orang yang kayak gini. Hehe…
Memasuki tingkat SMA aku senang membaca, baik itu lewat media sosial ataupun buku-buku motivasi dari mulai tulisan karya Saliim A. F illah, Tere Liye, sampai buku-buku novel karya Habiburrahman El-Shirazi, tidak hanya membaca buku-bukunya, postingannya yang dikirim di media sosial pun (facebook) aku selalu mengikutinya. Aku juga selalu mengikuti postingan-postingan tokoh-tokoh masyarakat seperti Aa Gym, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, dan lain sebagainya. Kata-kata dan nasehat-nasehat beliau benar-benar sangat berpengaruh bagi diri ini dan manfaat membaca yang aku rasakan benar-benar terasa sampai sekarang. Buku yang aku baca, kebanyakan aku pinjam dari sana sini. Dari perpustakaan, dari teman-teman, dari kakak kelas dan dari orang-orang yang suka baca tentunya.
Banyak kendala dalam mengistiqomahkan membaca ini. Mulai dari membaca yang baru beberapa lembar terhenti karena kantuk yang menyerang, terhenti membaca karena tugas yang menumpuk, sampai lupa untuk meneruskan membaca karena sudah terlewat berhari-hari dan akhirnya rasa malas untuk melanjutkan. Tapi, apapun yang terjadi aku harus bisa mengalahkan rasa malas ini.
Menunggu adalah hal yang membosankan. Baik menunggu dosen masuk kelas, menunggu teman saat kumpul kelompok mengerjakan tugas, dan apapun bentuk menunggu lainnya Tapi bagiku, menunggu adalah suatu kesempatan untuk menambah ilmu dengan membaca. Saat-saat menunggu ini, aku lebih sering mainin handphone, baca ebook ataupun liannya. Apalagi saat aku mempunyai aktifitas baru, yaitu berkunjung ke blog-blog para blogger yang mempunyai bakat dan ambisi yang tinggi dalam menulis karya-karyanya. Dan akhirnya aku mendapatkan inspirasi, pengetahuan, motivasi hidup, semangat untuk berkarya dan masih banyak  manfaat lainnya.
Sangat banyak sekali manfaat hobi dari membaca. Membaca itu relatif, membaca itu dapat dilakukan dimana saja. Membawa buku kemana-mana merupakan suatu hal yang tidak merugikan untuk dilakukan. Membaca buku dapat memberikan berbagai macam manfaat dan inspirasi ataupun referensi informasi untuk mendapatkan peluang di masa depan.
Jujur, aku sendiri lebih suka membaca lewat media sosial ataupun berbentuk digital karena terkesan simple seperti ebook dan sebagainya. Karna peluang untuk membaca di zaman sekarang sudah sangat mudah jika kita pintar-pintar menggunakan dan mampu memfungsikan alat-alat teknologi informasi dan komunikasi saat ini, yaitu dengan menggunakannya dalam hal yang positif. Tetapi bukan suatu hal yang harus dilupakan, meskipun media sosial lebih canggih tapi buku harus tetap menjadi media nomor satu dalam membaca.
 Membaca juga merupakan salah satu metode untuk menambah wawasan dan meningkatan kecerdasan otak. Sering membaca menyebabkan otak akan aktif  dan mempunyai daya respon yang cepat. Pengalaman membaca ini bermacam-macam, dan saat ini aku menemukan sesuatu yang berbeda dalam membaca yaitu membaca kitab kuning. Mungkin kebanyakan orang sudah biasa dalam membaca kitab kuning ini apalagi yang mempunyai pengalaman menuntut ilmu di pondok pesantren.
Ada beberapa kitab yang yang aku pelajari saat ini, yaitu Ta’lim muta’alim, fathul qarib, tafsir jalalain, mukhtar hadits dan safinnatunnajah. Sebenernya bingung karna ini merupakan hal yang pertama dalam belajar kitab. Semangat sempet surut karna mungkin bisa dibilang ketinggalan dari temen-temenku yang sudah jago dalam kitab ini. Tapi teringat pesan ustadz pada waktu itu, meskipun kita belum bisa membaca dan merasa kesulitan, istiqomah dan sabar. InsyaAllah seiring berjalannya waktu Allah akan memberikan pemahaman kepada kita.
Dari 5 kitab ini, kitab yang paling senang dan aku lebih paham isinya yaitu kitab mukhtar hadits. Kitabnya berisi tentang  hadits-hadits Rasulullah SAW., lebih mudah dipahami karena bahasa arabnya lengkap memakai syakal… hehehe. Hikmah yang dapat diambil dari Pengalaman membaca kitab ini tentunya merupakan suatu hal yang harus disyukuri karena Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk mengenal dan belajar untuk memahami isi dari kitab ini.
Kesimpulannya, harus tetap semangat dalam usaha untuk tetap continue dalam membaca, karna membaca mempunyai manfaat untuk diri sendiri dan menuangkannya dalam tulisan untuk bermanfaat bagi orang lain. Sudah saatnya untuk terus memaksakan diri sendiri dalam kebenaran. 

So… keep reading guys… 

3 komentar:

  1. Wow.. Sangat menarik kak baca kitabnya. Secara kronologis SD SMP SMA sampai sekarang sama seperti aku sih. Tapi bedanya aku belum baca kitab kuning..

    BalasHapus
  2. Buku itu benar jendela dunia...
    Jika kita baca buku , dapat mengubah kehidupan seseorg..ada penerang di dalam buku...
    Maksudnya dari yg kita tidaj tahu setelah baca buku jadi tahu...
    Sumber dari ilmu...
    Bagus mbak maulidia...teruslah berbagi dan menulis...

    BalasHapus
  3. Disini penulis terlihat sangat berpengalaman dalam membaca. Hal itu dapat dilihat dari blog ini. Saya harap meskipun membaca di tahun 2020, penulis terap istiqomah dalam menjalani kebiasaan baiknya. Dan saya juga berharap dapat menjadi orang yang istiqomah menuntut ilmu sebanyak mungkin. Saya yakin dengan hal kecil inj bisa membawa kesuksesan bagi saya dan keluarga saya. Aamiin. Terimakasih author.

    BalasHapus